BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan
mengakibatkan semua bangsa di dunia termasuk Indonesia, mau tidak mau akan
terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan
yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat terutama teknologi
komunikasi dan transportasi, menyebabkan issu-issu global tersebut menjadi
semakin cepat menyebar dan menerpa pada berbagai tatanan, baik tatanan politik,
ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan. Dengan kata lain globalisasi
yang ditunjang dengan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadikan
dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas-batas negara. Dengan perkembangan
teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia
terus berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian
ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba
teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi
dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang
utama.
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci
dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan
memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa
Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi
yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi
persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World
Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara
yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38),
dan Thailand (40). Hal tersebut amatlah memperihatinkan karena jika dilihat
penduduk indonesia yang sangat banyak tetapi tak seimbang dengan jumlah
penduduk yang memiliki sumber daya manusia yang memadai. Agar kita bisa
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, seharusnya dengan cara
mendapatkan ilmu pengetahuan dan melakukan banyak percobaan agar kita
dapat pengalaman. Kita bisa mendapat ilmu pengetahuan dengan cara bersekolah
atau mengikuti program lain. Jika kita bersekolah harus bertahap, yaitu dari
Sekolah Dasar kemudian ke Sekolah Menegah Pertama kemudian ke Sekolah Menengah
Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan dan mungkin melanjutkan ke sarjana.
1.2
Tujuan penulisan makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian akhir semester 1 pada mata kuliah sosiologi ekonomi di
universitas pamulang.
2.
Menjadi bahan yang akan di presentasikan
di depan kelas sebagai diskusi kelas.
3.
Memberikan informasi tentang sumber
daya alam.
1.3
Metode pengumpulan data
Dalam penyelesaian makalah ini kami menggunakan metode kajian pustaka yang
mengutip dari beberapa kutipan di media masa seperti internet,buku tentang
sosiologi ekonomi dan artikel-artikel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SDM (sumber daya manusia)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis
sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi,
para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber
daya manusia
atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi
sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam
industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya
sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Untuk memahami pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) perlu
dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara
makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau
dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh
pekerjaan. Di samping itu SDM secara makro berarti juga penduduk yang berada
dalam usia produktif, meskipun karena berbagai sebab dan/atau masalah masih
terdapat yang belum produktif karena belum memasuki lapangan kerja yang
terdapat di masyarakatnya.
SDM dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau
orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil,
pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-lain. Sedang secara lebih
khusus SDM dalam arti mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan
pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
a. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset
organisasi yang dapat dihitung jumlahnya.
b.
SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi.
c. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, sebagai penggerak organisasi berbeda dengan sumber daya
lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya mengharuskan sumber daya
manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya.
Penjelasan menganai manusia sebagai sumber daya menunjukkan
bahwa manusia adalah mahluk yang unik dan komplek, yang dalam bekerja di
lingkungan sebuah perusahaan harus diperlakukan dengan kualitas kehidupan kerja
yang baik agar memungkinkannya bekerja secara efektif, efisien, produktif dan
berkualitas Di antaranya dalam bentuk memberikan kesempatan untuk
berpartisipasi mengembangkan karirnya, diperlakukan adil dalam menyelesaikan
konflik yang dihadapinya, disupervisi secara jujur dan obyektif, memperoleh
upah yang layak dll.
Berbicara mengenai sumber daya manusia, sebenarnya dapat
kita lihat dari dua aspek, yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut
jumlah sumber daya manusia (penduduk) yang kurang penting kontribusinya dalam
pembangunan, dibandingkan dengan aspek kualitas. Bahkan kuantitas sumberdaya
manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan
suatu bangsa. Sedangkan kualitas menyangkut mutu sumber daya manusia tersebut,
yang menyangkut kemampuan nonfisik (kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu
untuk kepentingan percepatan suatu pembangunan di bidang apapun, maka
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu persyaratan utama.
Kualitas sumber daya manusia ini menyangkut dua aspek juga, yakni aspek fisik,
dan aspek nonfisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan
keterampilan-keterampilan lain. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia ini juga dapat diarahkan kepada kedua aspek tersebut. Untuk
meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program-program kesehatan
dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan
nonfisik tersebut, maka upaya pendidikan dan pelatihan adalah yang paling
diperlukan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya
manusia.
Mengingat faktor pendidikan sangat dibutuhkan dalam upaya
membangun kualitas SDM, maka pemerintah harus menempatkan pendidikan sebagai
prioritas utama.Sumber daya manusia (humaresources) bila dihubungkan dengan
aktivitas pembangunan ekonomi maka mempunyai arti bahwa sumber daya manusia
mengandung pengertian atau mencerminkan kemampuan manusia untuk bekerja dalam
waktu tertentu untuk menghasilkan barang atau jasa (sumber daya manusia)
sebagai factor produksi. Adanya kemampuan yang dimiliki oleh manusia ini maka
setiap orang tentunya mempunyai kempuan yang tidak sama.bahkan ada juga yang
sama sekalu tidak mempunyai kemampuan atau sangat rendah kemapuannya.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human
Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi
institusi atau organisasi lebih mengemuka. Karakteristik sosial dan ekonomi
berhubungan dengan kualitas (mutu) sumber daya manusia.Keberhasilan pembangunan
yang dilaksanakan oleh suatu negara, sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia yang ada baik secara fisik maupun mental.Sumber daya manusia atau
penduduk menjadi aset tenaga kerja yang efektif untuk menciptakan
kesejahteraan.Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat
yang besar bagi
manusia apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu
mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia.Untuk memaksimalkan hal
tersebut perlu kita ketahui bagaimana perencanaan sumber daya manusia agar
tepat guna sesuai kebuuhan ketenegakerjaan.
2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
A.lingkungan Ekternal
Perubahan
– perubahan lingkungan sulit di prediksi dalam jangka pendek dan kadang –
kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka yang panjang
A. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar tetapi sulit diestimasikan. Sebagai salah satu contoh inflasi pengangguran dan tingkat bunga yang sering terjadi merupakan faktir penentu kondisi binis yang dihadapi perusahaan.
B. kondisi polotik hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai bidang di bagian personalia, perubahan sikap, perilaku dan sebagainya.
A. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar tetapi sulit diestimasikan. Sebagai salah satu contoh inflasi pengangguran dan tingkat bunga yang sering terjadi merupakan faktir penentu kondisi binis yang dihadapi perusahaan.
B. kondisi polotik hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai bidang di bagian personalia, perubahan sikap, perilaku dan sebagainya.
C.
sedangkan perubahan – perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya suit diramal
tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dahsyat merupakan
contoh jelas perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
D. Para pesaing merupakan suatu tantangan ekternal lainnya yang akan memperngaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi.sebagai contoh , “pembajakan” manajer akan memaksakan perusahaan akan selalu menyiapkan pengantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
B.
keputusan – keputusan organisasional
Berbagai
keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a.
Rencana strategi perusahaan adalah keputusan
yang paling berpengaruh. Ini mengikat perusahaan dalam jangka waktu yang
panjang untuk mencapai sasaran – sasaran seperti tingkat tingkat pertumbuhan
produk baru atau segmen baru. Sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas
karyawan yang di butuhkan di dalam waktu yang akan datang .
B.
Dalam jangka pendek para perancana menterjemahkan rencana – rencana strategis
menjadi oprasional dalam bentuk anggaran. Besar anggaran tepengaruh jangka
pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
C.
Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga
menyebabkan perubahan kebutuhan personalia. Jangka pendek.
D. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
E. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
D. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
E. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
C.
Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan
sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan
personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend
perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
2.3
Manfaat Perencanaan SDM
Dengan
perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi
perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai,
2004, p. 48)
1.
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan
secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan
kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam
perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
a. Jumlah karyawan yang ada
b. Berbagai kualifikasinya
c. Masa kerja masing-masing karyawan
d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
e. Bakat yang masih perlu dikembangkan
f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan.
b. Berbagai kualifikasinya
c. Masa kerja masing-masing karyawan
d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
e. Bakat yang masih perlu dikembangkan
f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan.
Hasil
inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan
sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi
setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu:
a.
Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika
karena berbagai sebab terjadi kekosongan.
b. Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.
c. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.
2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan.
4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.
5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun diluar negeri).
Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:
a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.
Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.
7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.
8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan.
b. Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.
c. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.
2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan.
4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.
5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun diluar negeri).
Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.
6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:
a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.
Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.
7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.
8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan.
2.4
Tujuan pengembangan SDM
Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo
(1992) adalah dapat di tingkatkanya kemampuan, dan sikap karyawan / anggota
organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran ataupun
tujuan organisasi-organisasi.
Sedangkan manfaaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan
sumber daya manusia menurut Schuler (1992) :
1 mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk
2 meningkatkan produktivitas
3 meningkatkan fleksibilitas dan angkatan kerja
4 meningkatkan komitmen karyawan
Sumber daya manusia yang berkualitas memberikan pengaruh
yang sangat baik apabila di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang baik
akan berguna bagi diri kita’ masyarakat dan Negara. Apabila kita mencari
pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan sendiri, kita bisa melihat dari
kelebihan dan kemampuan yang kita miliki dari sumber daya kita. Hal ini dapat
mengurangi jumlah penganguran di Negara kita, jadi sangatlah penting sumber
daya manusia bagi kehidupan kita.
Agar kita bisa memperoleh sumber daya manusia yang berkwalitas,
seharusnya dengan cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan melakukan banyak
percobaan supaya mendapatkan banyak pengalaman
Sumber daya manusia sangatlah penting bagi Negara maju
maupun berkembsng seperti Indonesia. Ini di karenakan penduduk yang memiliki
sumber daya manusia yang berkwalitas akan membangun bangsanya untuk menjadi
Negara maju yang memiliki penduduk yang cerdas dan cakap dalam membangun bangsa
dan negaranya, maka sumber daya manusia sangat perlu di tingkatkan untuk
mendapatkan cita-cita bangsa Indonesia .
Kualitas sumber daya manusia masih menjadi persoalan pertama
dalam bidang pendidikan, baik di tingkat pendidikan tinggi maupun pendidikan
dasar dan menengah. Dari sekitar 160.000 dosen yang ada di Indonesia, hamper 54
persenya masih belum S-1 dan S-2, sementara guru dari 2,7 juta guru, 1,5 juta
diantaranya belum S-1 . hal tersebut di ungkapkan sekertaris jendral dewan
pendidikan tinggi direktorat jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan
nasional prof.Nizam
Kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dunia kerja
menurut sumber daya manusia yang mempunyai kecakapan dalam setiap bidang yang
digelutinya. SDM yang berkwalitas pun dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing
bangsa dengan Negara-negara lain terutama dalam era globalisasi seperti
sekarang. Saat ini kwalitas SDM Indonesia semakin terpuruk. Keterpurukan ini
dapat dilihat dari masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia baik yang
terdidik maupun tidak. Hal ini tentunya mengecewakan, apalagi melihat bahwa
masih sedikit sekali orang Indonesia yang menduduki posisi puncak maupun
penting di perusahaan-perusahaan asing di Indonesia .
2.5
Realita sumber daya manusia
Dalam memahami realita sumber daya manusia secara luas pada
tempat tertentu, dibutuhkan beberapa pendekatan atau pun kerangka pandang yang
cukup memadai. Salah satu pendekatan yang selama ini dipakai adalah pendekatan
kependudukan.
Melalui pendekatan kependudukan dapat diambil berbagai macam
keuntungan antara lain : dapat diketahuai infor masi dasar tentang penduduk
yang mencakup distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan - perubahan.
Dengan melihat distribusi penduduk dan kebutuhannya. Hal ini terutama dikaitkan
dengan variable – variable demografi, yaitu : kelahiran, kematian, perkawinan,
gerak peduduk territorial (imigrasi), mobilitas penduduk (perubahan status)
yang mempengaruhi sumber daya manusia masyarakat secara umum.
Pada realitas sumber daya manusia, diperlukan kajian yang
lebih oprasional sehingga dapat menjelaskan dengan memadai terhadap salah satu kajian
operasional tersebut dilihat dari kerangka pandangan demografi atau studi
kependududkan. Banyak teori – teori dalam studi kependudukan, berkembang dan
cukup dapat menjadi pidsau analisis kita dalam memahami sumber daya manusai
secara umum ( walaupun kita dibolehkan lepas dari otolritik terhadapnya)
seperti teori Malthus atau teori transis demografi. Satu hal penting untuk di
ingat adalah bahwa memperlajari penduduk, tidak terbatas hanya dakam angka
–angka saja. Para ahli kependududkan beraliran social malah mengatakan bahwa
perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi penduduk yang bersangkutan.
Berarti selain studi – studi kualitas dapat diadakan, penduduk juga dapat
dipelajari denganpengamatan yang lebih mendalam menggunakan kualitas guna mengetahui
factor – factor yang melatar belakangi kondisi tersebut.
Sumber daya manusia merupakan salah satu factor kunci dalam
persaingan global, yakni bagaimana menciptkan SDM yang berkualitas dan
berketerampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama
ini diabaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi bangsa Indonesia menuntut
persaingan dalam dunia usaha. Untuk mengatasi persaingan Indonesia harus
memiliki SDM yang berkualitas untuk mengelolah SDA (sumber daya alam) yang
melimah. Hali ini perlu dilakukan agar idonesia mamapu mengelolah SDA tanpa
campur tangan pihak asing.
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini
adalah SDA melimpah, namun SDM kurang. Berdasarkan pada kenyataan yang terjadi.
Indonesia memiliki SDA yang melimpah, tetapi SDM yang kurang memadai. Jika
kualitas SDM Indonesia rendah , maka jangan salahkan jika kualitas SDA pun
rendah. Seandainya SDM Indonesia tinggi, tentu mutu dan mengelolah SDA pun
tinggi. SDA Indonesia yang melimpah belum terkelolah dengan baik. Karena SDM
yang diharapkan dapat mengelolahnya SDA dengan baik, malah berkualitas rendah.
Jangankan mengelolah lingkungan, dengan kualitas SDM justru akan membawa
kerusakan lingkungan. Buktinya masyarakat Indonesia justru gemar melakukan
penebangan liar, penggundulan hutan, pembukaan lahan tanpa tebang pilih, dan
lain sebagainya.
2.6
Faktor rendahnya pendidikan penduduk Indonesia
A. pendapatan perkapita rendah sehingga orang tua atau
penduduk tidak mampu bersekolah atau pun berhenti sebelum tamat.
B. ketidak seimbangan jumlah murid dengan jumlah sarana
pendidika,. Seperti : jumlah kelasnya, guru dan buku pelajaran, ini berakibat
tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar disekolah.
C. masih rendahnya keasdaraan penduduk akan pentingnya
pendidikan sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya
disekolah.
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
A. menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan
tim\ngkat perguruan tinggi.
B.
melaksanakan program wajib belajar 9 tahun dengan tepat guna.
C.menambah jumlah pengajar (tenaga pendidik) disemua jenjang
pendidikan.
D.memberikan beasiswa kepada pelajar dari keluarga yang
tidak mapu tetapi berprestasi
E.meningkat pengetahuan para pendidik (guru atau dosen)
dengan penatara dan pelatiahan.
F. menyempurnakan kurikulum sekolah dalam rangja
meningkatkan mutu pendidikan.
2.7
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan
dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
2.8
Unsur MSDM
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya.
2.9
Tujuan MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan
kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk
mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan
tipe (kualitas)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen
sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Tujuan-tujuan
lain MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
A.
Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber
daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia
membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
B.
Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi
tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih
rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
C.
Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap
kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan
meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam
menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
D.
Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian
tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual
terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
sumber daya alam Merupakan potensi yang terdapat dalam diri
manusia itu sendiri yang mewujudakan peranan manusia sebagai makhluk social
yang adaptif dan tranformatif yang mamapu mengolah diri sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung dialam yang menuju terciptanya kesejahteraan kehidupan
dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.Dalam pnngertian praktis SDM
dapat pula diartikan sebagaian integral dari system yang membentuk sesuatu
organisasi. Oleh karena itu dalam kajian ilmu psikologi, para praktisi SDM
harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Dalam menegolah SDM agar
terciptanya suata yang berguna maka ada kiranya manejement sumber daya manusia
karena dengan manajement yang baik sumber daya yang akan di manfaatkan akan
lebih bermaanfaat dalam pengelolahannya.
Maka Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang
mempelajari cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang mempunyai ke efisienan dan ke efektifan dalam melaksanakan tugas
atau suatu pekerjaan agar lebih maksimal serta memiliki tujuan bersama
perusahaan.Sumber daya manusia yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat
baik apabila di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang baik akan
berguna bagi diri kita’ masyarakat dan Negara. Apabila kita mencari pekerjaan
atau membuat lapangan pekerjaan sendiri, kita bisa melihat dari kelebihan dan
kemampuan yang kita miliki dari sumber daya kita. Hal ini dapat mengurangi
jumlah penganguran di Negara kita, jadi sangatlah penting sumber daya manusia
bagi kehidupan kita.
Agar
kita bisa memperoleh sumber daya manusia yang berkwalitas, seharusnya dengan
cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan melakukan banyak percobaan supaya mendapatkan
banyak pengalaman.
Daftar
pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajeme.com
duniabaca.com/sdm-indonesia-dalam-persaingan-global.html
Suryani S.E, lilies.2011.modul sosiologi ekonomi.pamulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar